

One day, Bawang Putih was washing in the river, without realizing it, a piece of clothing belonging to the Bawang Merah drift. At home, Bawang Putih scolded and beaten by her stepmother.

Bawang Putih out of the house and walked down the river with tears. Her stomach is very hungry because not eaten since morning. Finally, she met a grandmother who was washing the rice in the river. The grandmother said she found the clothes Bawang Putih and Bawang Putih invited to her house.
Arriving at the house of the grandmother, Bawang Putih helping the cook. After the work is finished, she went to the grandmother to say goodbye.
"It was night, my granddaughter... You'd better spend the night here first. Tomorrow morning, you should bring the clothes home. I'am you killed the tiger of the night" said the grandmother.

Bawang Putih is very happy to receive a gift from Grandma and gave it to her stepmother Mak Janda Dadapan.
Mak Janda Dadapan immediately divide the pumpkin. She was surprised at the pumpkin filled with jewels and gold jewelry are very beautiful. Mak Janda Dadapan and Bawang Merah are very happy because they become a wealthy woman.
However, both are thought to get more treasure. They also make a plan. Bawang Merah washed in the river. In a way it's looking for clothes, she met with Grandma. The grandmother also find clothes Bawang Merah drifting.

Bawang Merah are receiving flask were full of joy and rushed home. Arriving at the house she was welcomed by her Mother. And they divide the pumpkin. But what a surprise because the contents of the flask containing scorpions and centipedes are venomous bite that instantly scattered both to death.
Bawang Putih is very sad at the loss of her step- mother and sister. Due to the kindness and sincerity of her heart, ask for her hand to be a Prince, his wife and they lived happily until death.
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =


Suatu hari, Bawang Putih sedang mencuci di sungai, tanpa disadarinya sehelai baju milik Bawang Merah hanyut. Sesampainya di rumah, Bawang Putih dimarahi dan dipukuli oleh sang Ibu Tiri.
Bawang Putih lalu keluar dari rumah
dan berjalan menyusuri sungai dengan berurai air mata. Perutnya sangat
lapar karena sejak pagi belum makan. Akhirnya, ia bertemu dengan seorang
nenek yang sedang mencuci beras di sungai. Si Nenek bilang ia menemukan
baju Bawang Putih dan mengajak bawang putih kerumahnya.
Sampai di rumah si Nenek, Bawang Putih membantu si Nenek memasak. Setelah pekerjaannya selesai, ia mendatangi si Nenek untuk pamit.
"Hari telah malam, cucuku... Lebih baik kau bermalam dulu disini. Besok pagi, kau boleh membawa bajumu itu pulang. Nenek khawatir kau diterkam harimau malam-malam begini” kata si Nenek.
Sampai di rumah si Nenek, Bawang Putih membantu si Nenek memasak. Setelah pekerjaannya selesai, ia mendatangi si Nenek untuk pamit.
"Hari telah malam, cucuku... Lebih baik kau bermalam dulu disini. Besok pagi, kau boleh membawa bajumu itu pulang. Nenek khawatir kau diterkam harimau malam-malam begini” kata si Nenek.

Bawang Putih sangat gembira menerima pemberian dari Si Nenek dan memberikannya kepada Ibu Tirinya Mak Janda Dadapan.
Mak Janda Dadapan segera membelah labu itu. Ia sangat terkejut karena labu tersebut penuh berisi emas permata serta perhiasan yang sangat indah. Mak Janda Dadapan dan Bawang Merah sangat senang karena mereka menjadi orang yang kaya raya.
Namun keduanya berpikir untuk mendapatkan harta lebih banyak. Mereka pun membuat rencana. Bawang Merah menghanyutkan sebuah baju ke sungai. Dalam perjalanannya mencari baju itu, ia bertemu dengan Si Nenek. Si Nenek juga menemukan baju Bawang Merah yang hanyut.
Mak Janda Dadapan segera membelah labu itu. Ia sangat terkejut karena labu tersebut penuh berisi emas permata serta perhiasan yang sangat indah. Mak Janda Dadapan dan Bawang Merah sangat senang karena mereka menjadi orang yang kaya raya.
Namun keduanya berpikir untuk mendapatkan harta lebih banyak. Mereka pun membuat rencana. Bawang Merah menghanyutkan sebuah baju ke sungai. Dalam perjalanannya mencari baju itu, ia bertemu dengan Si Nenek. Si Nenek juga menemukan baju Bawang Merah yang hanyut.

Bawang Merah menerima labu tersebut
dengan penuh suka cita dan bergegas pulang ke rumah. Sesampainya di
rumah ia disambut gembira oleh Ibunya. Merekapun membelah labu tersebut.
Namun alangkah kagetnya karena isi labu tersebut berisi kalajengking
dan kelabang yang berbisa yang langsung berhamburan menggigit keduanya
hingga tewas.
Bawang Putih sangat sedih karena
kehilangan Ibu dan Adik tirinya. Karena kebaikan dan ketulusan hatinya,
seorang Pangeran meminangnya untuk menjadi Istrinya dan merekapun hidup
berbahagia hingga akhir hayat.
:: Sikap Malas Dan Serakah Sangatlah Tidak Terpuji Dan Akan Membawa Keburukan Terhadap Diri Sendiri ::
No comments:
Post a Comment