064. Sabai Nan Aluih - Tulis Sutan Sati


Tarib Padang District lies between Batusangkar and Payakumbuh. The country is under the control of a king named Raja Berbanding. From marriage to Seribai Sadun, was born two children, one girl and one boy. This girl named Sabai Nan Aluih and a man named Mangkutak Alam. Raja Berbanding and his wife have always obeyed every whim Mangkutak Alam, that Mangkutak Alam grown into a selfish young man.

Manwhile, near Payakumbuh, there is a place called Situjuh Bandar Dalam Luhak Limapuluh. In this area there was a powerful king named Raja Nan Panjang. His relationship with Raja Berbanding very close even though they are very contradictory character.

Raja Nan Panjang known as a matchmaker, where the search for law. He was very fond of women so it has some beautiful concubines.

One day, he wants to woo Sabai Nan Aluih very beautiful to look upon. However, the request was not granted by Raja Berbanding. Raja Nan Panjang felt insulted by the rejection. He also challenged the king to fight versus somewhere in Padang. At that time, Raja Berbanding come alone, while accompanied by Raja Raja Nan Long shackle and the Sorcerer Lompong armed with a rifle.

Raja Nan Panjang intends to cheat the Raja Berbanding with the two kings brought along and told them to hide in a place not far from where they fight. When Raja Berbanding trying to open scabbard, secretly Raja Nan Panjang motioned to Lompong Bertuah the Philosopher King to shoot so wise king had died.

When there was a shepherd who crossed where the fight is. When he saw the Raja Berbanding the state lying dead, he ran as fast as lightning to tell the news to Sabai Nan Aluih. Remarkably surprise when the eldest Princess of Raja Berbanding the news that her father's death. She also took the rifle and barrel and immediately ran toward the fight. She went to Raja Nan Panjang and directed her rifle toward the king. At that time the king of the wicked dead hands. In her heart arises a sense of satisfaction because she had his revenge.


= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

Negeri Padang Tarib terletak antara Batusangkar dan Payakumbuh. Negeri ini berada dalam kekuasaan seorang raja yang bernama Raja Berbanding. Dari perkawinannya dengan Sadun Seribai, lahirlah dua orang anak, yaitu satu perempuan dan satu laki-laki. Anak perempuan ini bernama Sabai Nan Aluih dan yang laki-laki bernama Mangkutak alam. Raja Berbanding dan istrinya selalu menuruti semua kemauan Mangkutak Alam, sehingga Mangkutak Alam tumbuh menjadi pemuda yang egois. 

Sementara itu, di dekat Payakumbuh, ada sebuah tempat yang bernama Situjuh Bandar Dalam Luhak Limapuluh. Di daerah ini ada seorang raja yang berkuasa yang bernama Raja Nan Panjang. Hubungannya dengan Raja Berbanding sangat dekat sekalipun tabiat mereka sangat bertolak belakang.

Raja Nan Panjang dikenal sebagai seorang jumputan, yaitu tempat mencari menantu. Ia pun sangat menyenangi wanita sehingga memiliki beberapa selir yang cantik.

Suatu hari, ia ingin meminang Sabai Nan Aluih yang sangat elok rupanya. Namun, permintaan itu tidak dikabulkan oleh Raja Berbanding. Raja Nan Panjang merasa terhina oleh penolakan tersebut. Ia pun menantang Raja Berbanding untuk berkelahi di suatu tempat di Padang. Pada saat itu, Raja Berbanding datang seorang diri, sedangkan Raja Nan Panjang ditemani oleh Raja Kongkong dan Lompong Bertuah yang bersenjatakan sebuah bedil.

Raja Nan Panjang bermaksud untuk berbuat curang kepada Raja Berbanding dengan membawa serta kedua raja tersebut dan menyuruh mereka bersembunyi di tempat yang tidak jauh dari tempat pertarungan mereka. Ketika Raja Berbanding hendak membuka sarung pedangnya, secara diam-diam Raja Nan Panjang memberi isyarat kepada Lompong Bertuah untuk menembak Raja Berbanding sehingga raja yang arif bijaksana itu meninggal dunia. 

Ketika itu ada seorang gembala yang melintasi tempat pertarungan itu. Ketika ia melihat Raja Berbanding dalam keadaan terbaring tak bernyawa, ia berlari secepat kilat untuk memberitahukan kabar itu kepada Sabai Nan Aluih. Bukan main terkejutnya ketika putri sulung Raja Berbanding mendengar kabar kematian ayahnya itu. Ia pun mengambil bedil dan laras dan segera berlari menuju tempat pertarungan itu. Ia menghampiri Raja Nan Panjang dan mengarahkan bedilnya ke arah raja itu. Pada saat itu juga raja yang licik itu tewas ditangannya. Dalam hatinya timbul rasa puas karena ia berhasil membalaskan dendamnya.


Tulis Sutan Sati lahir di Bukittinggi, tahun 1898. Meninggal pada zaman Jepang.
Karya-karyanya terdiri atas asli dan sadaran, baik roman maupun syair.


Karya asli berbentuk roman adalah :


• Sengsara Membawa Nikmat (1928)
• Tidak Tahu Membalas Guna (1932)
• Tak Disangka (1932)
• Memutuskan Pertalian (1932)
Sedangkan karya sadurannya dalam bentuk syair adalah
• Siti Marhumah yang Saleh (saduran dari cerita Hasanahyg saleh)
• Syair Rosina (saduran tentang hal yang sebenarnya terjadi di Betawi pada abad lampau)
• Sabai nan Aluih (saduran dari sebuah kaba Minangkabau dalam bentuk prosa heriman)

No comments:

Post a Comment